Kamis, 06 Januari 2011

Konsep Dasar dan Prinsip Akuntansi

Konsep dasar merupakan landasan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang juga berfungsi sebagai fondasi bagi prinsip akuntansi lain yang berlandaskan pada karakteristik lingkungan yang sama.
Menurut Zaki Baridwan (1997 : 9) menyatakan bahwa konsep dasar yang mendasari prinsip akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Prinsip biaya historis (Historical Cost Principle).
2. Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue Recognition Principle).
3. Prinsip mempertemukan (Matching Principle).
4. Prinsip konsistensi (Consistency Principle).
5. Prinsip pengungkapan lengkap (Full Disclousure Principle).

Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi merupakan dasar atau petunjuk bagi mereka yang melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, sehingga wajib ditaati khususnya dalam hal proses penyusunan laporan keuangan. Prinsip akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana data sumber-sumber dan kewajiban ekonomi dicatat sebagai harta dan kewajiban, bagaimana cara mencatatnya, kapan perubahan tersebut dicatat, serta bagaimana mengukurnya dan informasi apa saja yang diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya.
Menurut Niswonger dan Fess (1996 : 349-353) prinsip-prinsip akuntansi yang paling penting dan secara luas digunakan adalah sebagai berikut :
1. Kesatuan usaha (Bussines entity).
2. Perusahaan berjalan (Going Concern).
3. Bukti yang obyektif (Objective evidence).
4. Unit pengukuran (unit of measurement).
5. Periode akuntansi (Accounting Period).
6. Penandingan pendapatan dengan beban (Matching Revenue and expired Cost).
7. Konsistensi (Consistency).
8. Materialitas (Materiality).
9. Konsevatisme (Consevatisme).
Ikatan Akuntansi Indonesia (1984 : 16) menjabarkan tentang prinsip akuntansi sebagai berikut :
Prinsip Akuntansi Indonesia merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar seperti : pemegang saham, kreditur, fiskus, dan sebagainya.
Prinsip akuntansi memegang peranan yang penting terutama dalam pelaksanaan fungsi akuntansi sebagai penyedia akuntansi keuangan suatu perusahaan, sehingga dengan menggunakan prinsip dan konsep akuntansi maka pencatatan dan penilaian harta, hutang, modal, penghasilan dan biaya-biaya yang terjadi benar-benar mencerminkan kelayakan.

Arti dan Peranan Standar Akuntansi

Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem informasi manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Standar akuntansi merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka untuk melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, agar laporan keuangan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak menyesatkan.
Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib ditaati bagi mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka penyusunan laporan keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan sebagai suatu pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang sifatnya universal dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Standar Akuntansi Keuangan dalam perkembangannnya tidak rterlepas dari pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pandangan para ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik dan ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-faktor lainnya.
Dengan demikian, maka yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut adalah pedoman dan petunjuk apakah yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi tersebut? Standar Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah caranya sumber-sumber ekonomi yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan “kewajiban”. Jika terjadi perubahan atas harta dan kewajiban itu bagaimanakah cara mencatatnya, kapan perubahan tersebut dicatat serta bagaimanakah cara mengukurnya, informasi apa saja yang perlu diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya dan sebagainya.
Pedoman serta petunjuk ini dapat kita jumpai dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan”, yang diterbitkan oleh ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
International Accounting Standards Committee (IASC) dalam Standar Akuntansi Keuangan ini menjelaskan bahwa :
“. . . Accounting Standards and procedures relating to the preparation and presentation of financial statements. It believes that further harmonisation can best best be pursued by focusing on finacial statements that are prepared for the purpose of providing information that is useful in making economic decisions”.

Bidang Akuntansi

a. Akuntansi umum/keuanan (general account/financial accounting)yaitu akuntansi yang bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan kepada para pemakai (intern maupun ekstern).
b. Akuntansi manajemen (manajemen accounting) yaitu akuntansi yang bertujuan untuk membantu manajemen dalam perencanaan maupun pengendalian perusahaan.
c. Akuntansi biaya(cost accounting) yaitu bidang akuntansi yang menekankan perhitungan harga pokok barang dan jasa yang diproduksi suatu perusahaan. Selain itu juga untuk pengendalian biaya.
d. Akuntansi pemeriksaan (auditing) yaitu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk memeriksa laporan keuangan yang disajikan akuntansi keuangan apakah sudah layak atau belum.
e. Akuntansi perpajakan(tax accounting) yaitu akuntansi yang tujuan utamanya untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.
f. System akuntansi (accounting system) yaitu akunansi yang tujuan utamanya untuk merancang dan melaksanakan system akuntansi yang baik di lingkungan perusahaan.
g. Akuntansi penganggaran (budgetary accounting) yaitu akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyusun anggaran (beban dan pendapatan) perusahaan.
h. Akuntansi social (social accounting) yaitu akuntansi yang tujuan utamanya menyajikan informasi keuangan tentang manfaat dan biaya yang ditimbulkan perusahaan terhadap lingkunahn social.
i. Akuntansi pendidikan(education accounting) yaitu bidang akuntansi yang khusus berkecimpung dalam bidang pendidikan dan penelitian..

Lebih lanjut tentang: Bidang akuntansi

AKUNTANSI MANAJEMEN (Management Accounting)

Saya ingin memberikan pemahaman kepada Anda mengenai perbedaan antara Akuntasi Keuangan (Financial Accounting) dengan Akuntansi Manajemen (Management Accounting). Akuntansi Keuangan terdiri dari: Pemakai (internal dan eksternal). Laporan keuangan. Secara periodik (tahunan/bulanan). Diatur / dibatasi oleh standard akuntansi keuangan. Ekonomi. Laporan masa lalu (harga dasar adalah Cost). Akuntansi manajemen: (Pemakainya) Intern. Laporan khusus. Laporan harian. Tidak dibatasi oleh standard akuntansi keuangan. Ekonomi dan psikologi. Laporan untuk kebutuhan masa yang akan datang seperti ROI, dan 4 kebutuhan lainnya yang harus bisa kita tentukan / analisa seperti: - Pusat Biaya (Cost Center). - Pusat Laba (Profit Center). - Pusat investasi (Investment Center) seperti manajemen proyek / pengembangan dan bisnis.[BR] Pusat Pendapatan (pemasaran dan penjualan).

Akuntansi BIAYA PENUH (Full accounting information)

Akuntansi biaya penuh digunakan dalam perusahaan yang menghasilkan produk secara pesanan (Job Order) untuk menentukan Harga pokok dan Harga Jual dari produk yang dihasilkannya, yang dikenal dengan Metode harga Pokok Pesanan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Pengumpulan biaya produksi didasarkan atas pesanan.
- Perhitungan harga pokok produksi persatuan dilakukan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit pesanan yang bersangkutan, yang dihitung setelah pesanan tersebut selesai diproduksi.
- Penggolongan biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan tidak langsung.

Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasarkan “biaya yang sesungguhnya terjadi”. Sedangkan biaya tidak langsung dibebankan kepada produk “berdasarkan tariff yang ditentukan di muka.

- Biaya Overhead Pabrik terdiri dari : Biaya Bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi lain-lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. BOP termasuk biaya produksi tidak langsung.

Perhitungan Harga pokok menurut Metode Full Costing

Biaya bahan baku Rp. xx
Biaya tenaga kerja langsung Rp. xx
Biaya overhead pabrik :
Variable Rp. xx
Tetap Rp. xx (+)
Harga pokok produk ……….. Rp. xx

Perhitungan Harga pokok menurut Metode Variabel Costing

Biaya bahan baku Rp. xx
Biaya tenaga kerja langsung Rp. xx
Biaya overhead variabel Rp. xx (+)
Harga pokok produk Rp. xx

Perbedaan kedua metode perhitungan tersebut di atas, terletak pada perlakuan terhadap Biaya Overhead Pabrik yang bersifat tetap, dimana pada metode full costing diperhitungkan sebagai harga pokok, sedang pada variable costing tidak diperhitungkan.
Alasannya adalah : BOP tetap tidak melekat pada persediaan produk yang belum laku dijual, oleh karena itu diperhitungkan sebagai “Biaya Periodik” yang akan dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya BOP tetap tersebut.

Lebih lanjut tentang: Akuntansi BIAYA PENUH (Full accounting information)

Program MYOB ACCOUNTING PLUS VERSI 13

Sampai sekarang aku bekerja sebagai administrasi ringan, pada waktu itu di bulan September 2007, aku benar-benar panik, dikarenakan di perusahaan tempat aku bekerja belum ada pembukuan sama sekali, sedangkan perusahaan harus membuat laporan untuk lapor pajak tahunan tahun 2007.

Asli, aku bingung sama sekali, setengah mati aku panik, pikirku bagaimana aku dapat menyusun laporan keuangan dari awal tahun sampai akhir tahun sedangkan data-data dan bukti dari bulan Januari 2007 aku tidak tahu keberadaannya, jangankan laporan keuangan seperti laporan penjualan, pembelian, laporan Bank, uang masuk dan keluar, laporan rugi laba, dapat aku buat, laporan kas aku bingung setengah mati.

Usut-usut kebingunganku, akhirnya kutemukan buku program akutansi di toko buku Gramedia, yang mana didalam buku tersebut mengatakan laporan keuangan semudah mengklik maouse, wah .... asli mataku langsung terbelalak, melotot tanpa kedip..... mungkinkah ini juru selamatku.... ha ... ha.... ha

Aku menemukan program Myob Accounting Plus Versi 13 yang mana program tersebut merupakan aplikasi akutansi terpadu yang memadukan beberapa modul, dengan fasilitas lengkap, fleksibel dan mudah menggunakan sehingga menghasilkan laporan keuangan dengan cepat dan akurat.

Tidak perlu khursus deh untuk mempelajari Myob, buku karangan Ali Mahmudi, dimana buku tersebut menyajikan dengan rapih dan tersusun sehingga kita yang orang awam dapat dengan cepat menyerap dan mengerti mempelajari Myob Accounting Plus Versi 13.

Aku secara pelan-pelan mengikuti langkah-langkah penyusunan laporan akutansi dengan menggunakan Myob Accounting Plus Versi 13 karangan Ali Mahmudi dan sampai akhirnya aku dapat menyusun laporan keuangan dengan cepat tanpa buku panduan, sehingga pekerjaanku tak terbengkalai.

Mempelajari buku karangan Ali mahmudi dengan bukunya yang berjudul "Laporan Keuangan semudah mengklik Mouse Myob Accounting Plus Versi 13 tidak memakan waktu berbulan-bulan. dan kita akan tenang karena setiap bulan laporan keuangan kita akan rapi dan tentunya mudah menyusun laporan keuangan untuk pajak

Lebih lanjut tentang: Program MYOB ACCOUNTING PLUS VERSI 13

Sejarah Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu teknik pencatatan dalam suatu perusahaan. Pada zama Roamwi Kuno dan Mesir telah dikenal pencatatan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan harta kekayaan yang dimiliki oleh kerajaan. Pada saat orang-orang melakukan perdagangan maupun melaksanakan perjalanan ke luar daerah, mereka mengdakan pencatatan mengenai jumlah harta yang mereka bawa saat bepergian maupun yang mereka bawa saat pulang. Catatan semacam ini biasanya kita temukan pada kulit kayu maupun daun lontar atau sarana lain yang dapat digunakan.

Pada tahun 1494(abad ke 15) seorang ahli matematika dari Italia bernama Lucas Paciolo memulai sejarah pencatatan yang lebih sistematis dan teratur. Gagasan pencatatan yang sistematis dan teratur ini tertuang dalam buku yang berjudul “Summa de Arithmatica Proportioni et Proportionalita”. Di dalam buku ini ia selalu mencatat bahwa ada dua sisi atau lebih yang dipengaruhi oleh suatu trasaksi. Satu sisi disebut debit dan satu sisi lain disebut kredit. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa Latin debere dan credere yang artinya masaing-masing berutang dan percaya/mempercayai. Karena gagasannya tersebut kemudian Lucas Paciolo diangkat sebagai bapak Akuntansi.
Dengan buku tersebut akhirnya para ahli mengembangkan idenya sehingga lahirlah tata buku (bookkeeping) dan ini berkembang dengan pesat di daratan Eropa dan akhirnya disebut dengan system Kontinental. Tata buku pada awalnya hanya satu yaitu tata buku tunggal, karena kebutuhan yang makin kompleks maka lahirlah tata buku berpasangan. Tata buku berpasangan ini tidak hanya berkembang di Eropa tapi sampai di Amerika. Perkembangan system Amerika tersebut dikatakan sebagai system Anglo Saxon yang sering kita sebut dengan acconting atau akuntansi.